Biografi Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura
Disusun oleh :
Nama : Mita Meliana
Kelas : XI-1
NIS : 131410024
SMA NEGERI 1 CIWIDEY
2014-2015
Biografi
Kapitan Pattimura (Pahlawan Nasional)
1.
Kapitan Pattimura (Thomas Mattulessi) lahir di Saparua, Maluku pada tanggal l8 Juni 1783. Pattimura
tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau bernama Antoni Mattulessy, anak
dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy.
2.
Beliau
adalah pahlawan bangsa yang berjuang
untuk Maluku melawan VOC Belanda. Sebelum melakukan perjuangan,
ia pernah berkarier dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris.
3. Kedatangan kembali kolonial Belanda pada
tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Hal ini disebabkan karena
kondisi politik, ekonomi, dan hubungan
kemasyarakatan yang buruk selama dua abad.
4. Rakyat Maluku akhirnya bangkit
mengangkat senjata, Pattimura dipilih oleh rakyat untuk memimpin perlawanan.
Untuk itu, ia pun dinobatkan dengan gelar sebagai Kapitan Pattimura.
5. Sebagai pemimpin perang, Ia mengatur
strategi perang dengan bantuan panglimanya, antara lain Melchior Kesaulya,
Anthoni Rebhok,
Philip Latumahina
dan Ulupaha.
6. Ia berhasil mengoordinir raja-raja dan
patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur
pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan.
7. Dalam perjuangan menentang Belanda ia
juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di
Bali, Sulawesi dan Jawa.
8. Pada tanggal 16 Mei 1817, rakyat Saparua
di bawah pimpinan Pattimura berhasil
merebut benteng Duurstede. Tentara Belanda yang ada dalam benteng itu tewas, termasuk Residen Van den Berg.
9. Perlawanan sejati ditunjukkan oleh
pahlawan ini dengan keteguhannya yang tidak mau kompromi dengan Belanda. Beliau
memilih gugur di tiang gantung sebagai Putra Kesuma Bangsa dari pada hidup
bebas sebagai penghianat.
10. Pertempuran yang menghancurkan pasukan
Belanda tercatat perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai
Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan
Seram Selatan.
11. Perang Pattimura dapat dihentikan dengan
politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh
pejuang akhirnya ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya pada tanggal 16
Desember 1817 di kota Ambon.
12. Atas kegigihannya memperjuangkan
kemerdekaan, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “Pahlawan Perjuangan
Kemerdekaan” oleh pemerintah Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar