Senin, 23 Mei 2016

Laporan Praktikum Osmosis pada Usus Ayam dan Kentang (BIOLOGI)

Laporan Praktikum Osmosis pada Usus Ayam dan Kentang 
 



Laporan Praktikum 1
 
A.     Judul
Osmosi pada Usus Ayam
B.      Tujuan
1.      Mengamati proses osmosis pada sel hewan melalui usus ayam
2.      Mengetahui bagaimana proses osmosis pada sel hewan
C.      Teori Dasar
Sel hidup selalu melakukan pemasukan materi dan membuang sisa-sisa metabolisme untuk mempertahankan ion-ion di dalam sitoplasma. Pengaturan keluar masuk materi ini sangat dipengaruhi oleh Permeabilitis Membran.
Osmosis merupakan perpindahan molekul zat pelarut ( air ) dari larutan yang berkonsentrasi rendah ( hipotonis ) menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi ( hipertonis ) melalui membran semipermiabel.
Larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi sehingga larutan tersebut dapat menarik air untuk keluar dari dalam sel, peristiwa yang meyebabkan sel mengalami kehilangan air secara besar-besaran (krenasi).
Larutan hipotonik adalah larutan dengan daya tekan yang rendah, yang justru karena keadaannya, sel akan menarik molekul tersebut secara berlebihan, dan mengakibatkan sel menggembung besar (hemolisis).
Semipermiabel merupakan salah satu sifat dari membran sel, dimana hanya zat-zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel saja yang dapat masuk.
Jika suatu larutan gula mengisi penuh sebuah kantung tertutup yang dindingnya elastis dan semipermeabel, kemudian kantung itu dibenamkan ke dalam air murni. Semakin banyak air yang memasuki kantung, dinding akan terus meregang dan mengakibatkan pengerasan pada usus. Pada kondisi ini, tekanan dari dalam dinding sama dengan potensial atau osmotik larutan.
D.     Hipotesis
Terjadi peristiwa osmosis pada larutan hipotonis melalui hipertonis menuju membran usus ayam
 E.      Variabel
1.      Variabel bebas
Pemberian Intensitas cahaya, suhu, dan udara
2.      Variabel terikat :
Morfologi usus ayam dan perubahan usus ayam
3.      Variabel terkontrol :
a.      Tempat penelitian pada gelas plastik
b.      Media penelitian melalui larutan glukosa
c.       Usus ayam yang sebelumnya telah diisi dengan air
d.      Setiap gelas terdapat larutan yang berbeda
F.       Alat dan Bahan
1.        Alat


a.    Gelas ukur 100 ml
b.    Pisau
c.     Sendok
d.    Cup gelas plastik
e.    Sedotan
f.      Karet Gelang
g.    Tissue
h.    Timbangan


2.        Bahan
a.    Air Mineral
b.    Usus Ayam 8 cm, 3 buah
c.    Larutan glukosa 10%, 20%, dan 30%
G.     Cara Kerja
1.      Siapkan 3 buah cup gelas, beri nama gelas berurutan A, B, dan C
2.      Untuk gelas A, siapkan usus yang telah diikat ujungnya. Kemudian masukan larutan glukosa 10% pada usus tersebut, dan ikat ujung lainnya. Gunakan sedotan untuk menahan usus agar tidak tenggelam.
3.      Lakukan hal yang sama pada gelas B dan C, dengan larutan gula pada gelas B = 20% dan gelas C = 30%.
4.      Lakukan pengamatan setelah beberapa jam.
H.     Pengamatan
1.      Data Pengamatan
Dalam praktikum tentang osmosis ini digunakan larutan A, B, C dimana pada  gelas A larutan glukosa 10%, gelas B larutan glukosa 20%, dan gelas C larutan glukosa 30%. Setelah diberi perlakuan dengan  cara didiamkan selama beberapa jam, didapatkan tabel seperti dibawah.
Waktu
Keadaan Usus
Gelas A
Gelas B
Gelas C
0 Menit
Penuh berisi larutan (elastis)
Penuh berisi larutan (elastis)
Penuh berisi larutan (elastis)
1 Jam
Agak Mengembung
Mengembung
Sangat Mengembung
12 Jam
Agak Mengeras
Mengeras
Sangat Mengeras
2.      Analisa Pengamatan
Hasil yang di dapat menunjukkan adanya perbedaan kemampuan bahan dalam melakukan proses osmosis. Pada bahan usus ayam dengan perlakuan larutan glukosa 10% mengalami sedikit pengembungan dan pengerasan, dan pada larutan glukosa 20% mengalami pengembungan dan pengerasan yang lebih besar dari larutan sebelumnya. Begitupun pada larutan glukosa 30%, pengembungan dan pengerasan usus pada larutan glukosa 30% lebih besar daripada usus pada larutan glukosa 20%.
Semakin besar komposisi gula pada larutan, maka semakin rendah konsentrat pada larutan. Sehingga, air pada usus ayam yang mempunyai konsentrat lebih tinggi dari larutan glukosa mengalami pengerasan.
I.        Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa terjadi peristiwa osmosis pada membran usus ayam karena usus ayam merupakan membran semi permeabel, dan terjadi perpindahan zat pelarut dari larutan gula (hopotonis) ke larutan air di dalam usus (hipertonis).

Laporan Praktikum 2 





A.     Judul
Osmosi pada Kentang
B.      Tujuan
1.      Mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan melalui kentang
2.      Mengetahui bagaimana proses osmosis pada sel tumbuhan
C.      Teori Dasar
Sel hidup selalu melakukan pemasukan materi dan membuang sisa-sisa metabolisme untuk mempertahankan ion-ion di dalam sitoplasma. Pengaturan keluar masuk materi ini sangatdipengaruhi oleh Permeabilitis Membran.
Osmosis merupakan perpindahan molekul zat pelarut (air) dari larutan yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi           (hipertonis) melalui membran semipermiabel.
Larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi sehingga larutan tersebut dapat menarik air untuk keluar dari dalam sel, peristiwa yang meyebabkan sel mengalami kehilangan air secara besar-besaran (krenasi).
Larutan hipotonik adalah larutan dengan daya tekan yang rendah, yang justru karena keadaannya, sel akan menarik molekul tersebut secara berlebihan, dan mengakibatkan sel menggembung besar (hemolisis).
Semipermiabel merupakan salah satu sifat dari membran sel, dimana hanya zat-zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel saja yang dapat masuk.
Kentang yang direndam dalam larutan garam dan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang.
D.     Hipotesis
Terjadi peristiwa osmosis pada larutan hipotonis menuju hipertonis melalui membran kentang.
E.      Variabel
1.      Variabel bebas
Pemberian Intensitas cahaya, suhu, dan udara
2.      Variabel terikat
Morfologi Kentang dan perubahan kentang
3.      Variabel terkontrol :
a.      Tempat penelitian pada gelas plastik
b.      Media penelitian pada larutan garam
c.       Kentang yang sebelumnya telah dikupas dan dipotong
d.      Setiap gelas terdapat kentang yang berarnya berbeda
F.       Alat dan Bahan
1.      Alat


a.      Gelas ukur 100 ml
b.      Pisau
c.       Cup gelas plastik
d.      Sendok
e.      Karet Gelang
f.        Tissue
g.      Timbangan


2.      Bahan
a.      Air Mineral
b.      Kentang 5 gr, 10 gr, dan 15 gr
c.       Larutan garam 30% dari 100 ml air
G.     Cara Kerja
1.      Siapkan 3 buah cup gelas, beri nama gelas A, B, dan C
2.      Berikan larutan garam pada tiap gelas
3.      Kupas kentang lalu potong dengan berat masing-masing 5 gr, 10 gr, dan 15 gr.
4.      Masukan kentang tersebut pada gelas A = 5 gr, B = 10 gr dan C = 15 gr.
5.      Setelah beberapa jam amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari rendaman.
6.      Tiriskan pada kertas tissue lalu timbang kembali.
H.     Pengamatan
1.      Data Pengamatan
Dalam praktikum ini digunakan larutan garam 30% pada gelas A, B, dan C dimana larutan tersebut diisi dengan kentang masing-masing gelas A = 5 gr, gelas B = 10 gr, dan gelas C= 15 gr.  Setelah didiamkan selama beberapa jam, didapatkan tabel seperti dibawah.
Gelas
Berat
Keadaan
Sebelum
Sesudah
A
5 gr
4,5 gr
Sangat lembek
B
10 gr
9 gr
Lembek
C
15 gr
13 gr
Agak lembek
2.      Analisa Pengamatan
Pada percoban kentang A massa mula-mula yaitu 5 gram, setelah direndam massanya menjadi  4,5 gram. Massa kentang setelah direndam dalam air berkurang 0.5 gram. Sedangkan pada percobaan kentang B massa mula-mula yaitu 10 gram, setelah direndam massanya menjadi  9 gram. Massa kentang setelah direndam dalam air berkurang 1 gram. Dan pada percobaan kentang B massa mula-mula yaitu 15 gram, setelah direndam massanya menjadi  13 gram. Massa kentang setelah direndam dalam air berkurang 2 gram.
Hasil menunjukan terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan garam 30%. Dalam hal ini, Konsentrasi air dalam larutan garam lebih tinggi dari pada konsentrasi air dalam potongan kentang. Akibatnya, molekul air dari potongan kentang berpindah ke larutan garam. Dan menyebabkan berat kentang mengurang.
Apabila larutan garam dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
I.        Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa terjadi peristiwa osmosis pada membran kentang karena kentang merupakan membran semi permeabel, dan terjadi perpindahan zat pelarut dari potongan kentang (hopotonis) ke larutan garam (hipertonis).

Evaluasi 
Pertanyaan

1.      Apakah yang akan terjadi pada kantong usus tersebut setelah beberapa jam?
2.      Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
3.      Apakah yang akan terjadi apabila kantong usus tersebut berisi air dan dimasukan kedalam larutan gula 10%?
4.      Apakah kesimpulan yang dapat ditarik dari kedua kejadian tersebut?

Jawaban
1.      Kantong usus mengembung dan mengeras
2.      Karena konsentrat larutan glukosa lebih rendah daripada larutan air yang ada di dalam usus, sehingga terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari larutan glukosa menuju larutan air yang ada di dalam usus.
3.      Kantong usus agak mengembung dan sedikit mengeras. Karena gula pada larutan tidak terlalu pekat, sehingga larutan gula tidak terlalu berkonsentrat rendah.
4.       Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa osmosis dapat terjadi jika dibatasi oleh membran semi permeabel (dapat dilewati oleh air). Dimana pada peristiwa osmosis ini akan terjadi perpindahan larutan (air) dari larutan yang hipotonis ke larutan yang hipertonis yang melewati membran semi permeabel.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar