Laporan Praktikum Osmosis pada Usus Ayam dan Kentang
Laporan Praktikum 1
A.
Judul
Osmosi pada Usus Ayam
B.
Tujuan
1. Mengamati
proses osmosis pada sel hewan melalui usus ayam
2. Mengetahui
bagaimana proses osmosis pada sel hewan
C.
Teori Dasar
Sel hidup
selalu melakukan pemasukan materi dan membuang sisa-sisa metabolisme untuk
mempertahankan ion-ion di dalam sitoplasma. Pengaturan keluar masuk materi ini
sangat dipengaruhi oleh Permeabilitis Membran.
Osmosis merupakan perpindahan
molekul zat pelarut ( air ) dari larutan yang berkonsentrasi rendah ( hipotonis )
menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi ( hipertonis ) melalui membran
semipermiabel.
Larutan hipertonis
adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi sehingga larutan
tersebut dapat menarik air untuk keluar dari dalam sel, peristiwa yang
meyebabkan sel mengalami kehilangan air secara besar-besaran (krenasi).
Larutan hipotonik
adalah larutan dengan daya tekan yang rendah, yang justru karena keadaannya,
sel akan menarik molekul tersebut secara berlebihan, dan mengakibatkan sel
menggembung besar (hemolisis).
Semipermiabel
merupakan salah satu sifat dari membran sel, dimana hanya zat-zat tertentu yang
dibutuhkan oleh sel saja yang dapat masuk.
Jika suatu larutan gula mengisi penuh
sebuah kantung tertutup yang dindingnya elastis dan semipermeabel, kemudian kantung
itu dibenamkan ke dalam air murni. Semakin banyak air yang memasuki kantung,
dinding akan terus meregang dan mengakibatkan pengerasan pada usus. Pada
kondisi ini, tekanan dari dalam dinding sama dengan potensial atau osmotik
larutan.
D.
Hipotesis
Terjadi peristiwa osmosis pada larutan
hipotonis melalui hipertonis menuju membran usus ayam
E.
Variabel
1.
Variabel bebas
Pemberian Intensitas cahaya,
suhu, dan udara
2.
Variabel terikat :
Morfologi usus ayam dan perubahan usus
ayam
3.
Variabel terkontrol
:
a.
Tempat penelitian pada gelas plastik
b.
Media penelitian melalui larutan glukosa
c.
Usus ayam yang sebelumnya telah diisi dengan air
d.
Setiap gelas terdapat larutan yang berbeda
F.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a. Gelas
ukur 100 ml
b. Pisau
c. Sendok
d. Cup
gelas plastik
e. Sedotan
f. Karet
Gelang
g. Tissue
h. Timbangan
2.
Bahan
a. Air
Mineral
b. Usus
Ayam 8 cm, 3 buah
c. Larutan
glukosa 10%, 20%, dan 30%
G.
Cara Kerja
1. Siapkan
3 buah cup gelas, beri nama gelas berurutan A, B, dan C
2. Untuk
gelas A, siapkan usus yang telah diikat ujungnya. Kemudian masukan larutan glukosa
10% pada usus tersebut, dan ikat ujung lainnya. Gunakan sedotan untuk menahan
usus agar tidak tenggelam.
3. Lakukan
hal yang sama pada gelas B dan C, dengan larutan gula pada gelas B = 20% dan
gelas C = 30%.
4. Lakukan
pengamatan setelah beberapa jam.
H.
Pengamatan
1. Data
Pengamatan
Dalam praktikum tentang osmosis ini
digunakan larutan A, B, C dimana pada gelas A larutan glukosa 10%, gelas B larutan
glukosa 20%, dan gelas C larutan glukosa 30%. Setelah diberi perlakuan
dengan cara didiamkan selama beberapa jam, didapatkan tabel seperti
dibawah.
Waktu
|
Keadaan Usus
|
||
Gelas A
|
Gelas B
|
Gelas C
|
|
0 Menit
|
Penuh berisi larutan (elastis)
|
Penuh berisi larutan (elastis)
|
Penuh berisi larutan (elastis)
|
1 Jam
|
Agak Mengembung
|
Mengembung
|
Sangat Mengembung
|
12 Jam
|
Agak Mengeras
|
Mengeras
|
Sangat Mengeras
|
2. Analisa
Pengamatan
Hasil yang di dapat menunjukkan adanya perbedaan kemampuan
bahan dalam melakukan proses osmosis. Pada bahan usus ayam dengan perlakuan
larutan glukosa 10% mengalami sedikit pengembungan dan pengerasan, dan pada
larutan glukosa 20% mengalami pengembungan dan pengerasan yang lebih besar dari
larutan sebelumnya. Begitupun pada larutan glukosa 30%, pengembungan dan
pengerasan usus pada larutan glukosa 30% lebih besar daripada usus pada larutan
glukosa 20%.
Semakin besar komposisi gula pada larutan, maka semakin
rendah konsentrat pada larutan. Sehingga, air pada usus ayam yang mempunyai
konsentrat lebih tinggi dari larutan glukosa mengalami pengerasan.
I.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa terjadi peristiwa osmosis pada membran
usus ayam karena usus ayam merupakan membran semi permeabel, dan terjadi
perpindahan zat pelarut dari larutan gula (hopotonis) ke larutan air di dalam
usus (hipertonis).
Laporan Praktikum 2
A.
Judul
Osmosi pada Kentang
B.
Tujuan
1. Mengamati
proses osmosis pada sel tumbuhan melalui kentang
2. Mengetahui
bagaimana proses osmosis pada sel tumbuhan
C.
Teori Dasar
Sel hidup
selalu melakukan pemasukan materi dan membuang sisa-sisa metabolisme untuk
mempertahankan ion-ion di dalam sitoplasma. Pengaturan keluar masuk materi ini
sangatdipengaruhi oleh Permeabilitis Membran.
Osmosis merupakan perpindahan
molekul zat pelarut (air) dari larutan yang berkonsentrasi rendah (hipotonis)
menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran
semipermiabel.
Larutan hipertonis
adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi sehingga larutan
tersebut dapat menarik air untuk keluar dari dalam sel, peristiwa yang
meyebabkan sel mengalami kehilangan air secara besar-besaran (krenasi).
Larutan hipotonik
adalah larutan dengan daya tekan yang rendah, yang justru karena keadaannya,
sel akan menarik molekul tersebut secara berlebihan, dan mengakibatkan sel
menggembung besar (hemolisis).
Semipermiabel
merupakan salah satu sifat dari membran sel, dimana hanya zat-zat tertentu yang
dibutuhkan oleh sel saja yang dapat masuk.
Kentang yang direndam dalam larutan
garam dan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar
sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang.
D.
Hipotesis
Terjadi peristiwa osmosis pada larutan
hipotonis menuju hipertonis melalui membran kentang.
E.
Variabel
1.
Variabel bebas
Pemberian Intensitas cahaya,
suhu, dan udara
2.
Variabel terikat
Morfologi Kentang dan perubahan kentang
3.
Variabel terkontrol
:
a.
Tempat penelitian pada gelas plastik
b.
Media penelitian pada larutan garam
c.
Kentang yang sebelumnya telah dikupas dan dipotong
d.
Setiap gelas terdapat kentang yang berarnya berbeda
F.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas
ukur 100 ml
b. Pisau
c. Cup
gelas plastik
d. Sendok
e. Karet
Gelang
f.
Tissue
g. Timbangan
2. Bahan
a. Air
Mineral
b. Kentang
5 gr, 10 gr, dan 15 gr
c. Larutan
garam 30% dari 100 ml air
G.
Cara Kerja
1. Siapkan
3 buah cup gelas, beri nama gelas A, B, dan C
2. Berikan
larutan garam pada tiap gelas
3. Kupas
kentang lalu potong dengan berat masing-masing 5 gr, 10 gr, dan 15 gr.
4. Masukan
kentang tersebut pada gelas A = 5 gr, B = 10 gr dan C = 15 gr.
5. Setelah
beberapa jam amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari rendaman.
6. Tiriskan
pada kertas tissue lalu timbang kembali.
H.
Pengamatan
1. Data
Pengamatan
Dalam praktikum ini digunakan larutan
garam 30% pada gelas A, B, dan C dimana larutan tersebut diisi dengan kentang
masing-masing gelas A = 5 gr, gelas B = 10 gr, dan gelas C= 15 gr. Setelah didiamkan selama beberapa jam,
didapatkan tabel seperti dibawah.
Gelas
|
Berat
|
Keadaan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
A
|
5 gr
|
4,5 gr
|
Sangat lembek
|
B
|
10 gr
|
9 gr
|
Lembek
|
C
|
15 gr
|
13 gr
|
Agak lembek
|
2. Analisa
Pengamatan
Pada percoban
kentang A massa mula-mula yaitu 5 gram, setelah direndam massanya menjadi 4,5 gram. Massa kentang setelah direndam
dalam air berkurang 0.5 gram. Sedangkan pada percobaan kentang B massa
mula-mula yaitu 10 gram, setelah direndam massanya menjadi 9 gram. Massa kentang setelah direndam dalam
air berkurang 1 gram. Dan pada percobaan kentang B massa mula-mula yaitu 15
gram, setelah direndam massanya menjadi 13
gram. Massa kentang setelah direndam dalam air berkurang 2 gram.
Hasil menunjukan
terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan
garam 30%. Dalam hal ini, Konsentrasi air dalam larutan garam lebih tinggi dari
pada konsentrasi air dalam potongan kentang. Akibatnya, molekul air dari
potongan kentang berpindah ke larutan garam. Dan menyebabkan berat kentang
mengurang.
Apabila larutan
garam dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka kekurangan berat
yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena
perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin
cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
I.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa terjadi peristiwa osmosis pada membran
kentang karena kentang merupakan membran semi permeabel, dan terjadi
perpindahan zat pelarut dari potongan kentang (hopotonis) ke larutan garam
(hipertonis).
Evaluasi
Pertanyaan
1. Apakah
yang akan terjadi pada kantong usus tersebut setelah beberapa jam?
2. Mengapa
hal tersebut dapat terjadi?
3. Apakah
yang akan terjadi apabila kantong usus tersebut berisi air dan dimasukan
kedalam larutan gula 10%?
4. Apakah
kesimpulan yang dapat ditarik dari kedua kejadian tersebut?
Jawaban
1. Kantong
usus mengembung dan mengeras
2. Karena
konsentrat larutan glukosa lebih rendah daripada larutan air yang ada di dalam
usus, sehingga terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari larutan glukosa
menuju larutan air yang ada di dalam usus.
3. Kantong
usus agak mengembung dan sedikit mengeras. Karena gula pada larutan tidak
terlalu pekat, sehingga larutan gula tidak terlalu berkonsentrat rendah.
4. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, di dapatkan kesimpulan
bahwa osmosis dapat terjadi jika dibatasi oleh membran semi permeabel (dapat
dilewati oleh air). Dimana pada peristiwa osmosis ini akan terjadi perpindahan
larutan (air) dari larutan yang hipotonis ke larutan yang hipertonis yang
melewati membran semi permeabel.
0 komentar:
Posting Komentar